Dear Future Husband, Mari Kita Berteman. Aku Teman Hidupmu dan Kamu Teman Hidupku - Koran Unik

Sabtu, 27 Agustus 2016

Dear Future Husband, Mari Kita Berteman. Aku Teman Hidupmu dan Kamu Teman Hidupku

Aku tahu, kamu pasti banyak menghela nafas nanti. Mengingat kamu menikahi gadis yang bisa sangat keras kepala. Tapi sungguh, aku tidak berniat menjadi perempuan yang membangkang pada lelaki yang menikahiku, kamu, iya kamu.

Future husband, sini kuceritakan, aku bukanlah perempuan yang cerewet setiap waktu. Tapi aku bisa sangat menyebalkan dalam beberapa hal. Jadi bersiap-siaplah, barangkali aku akan berubah menjadi emak-emak yang siap mengeluarkan jurus kamehameha saat kamu mengobrak-abrik lemari baju yang sudah kutata rapi hanya karena mengambil satu kaos kesukaanmu, atau saat kamu menghabiskan semangkuk sayur-sayuran yang menjadi makanan kesukaanku. Ya, hal-hal yang sangat receh bukan? So, be ready with my-never-stop-grumbling mouth.

Dan lagi, aku bukanlah perempuan yang pintar mengatur masalah dapur. Selama yang bisa kuingat, hal yang menjadi kebangganku saat memegang panci dan sebagainya adalah mie-kuah-kari-spesial dengan campuran cabe extra pedas dan memasak nasi di rice-cooker. Luar biasa bukan?

Tapi, aku tak keberatan belajar untuk itu, belajar untuk mengenali dapurku, hingga nanti setidaknya makan malam pertama kita diisi dengan sesuatu yang lebih istimewa. Mie-kuah-kari-spesial dengan campuran cabe extra pedas ditambah telur mata sari dan irisan ayam misalnya. Sounds nice, right? I can’t wait to do that masterpiece for our first dinner become couple.

Future husband, sengaja kuberitahu dulu, agar nanti kamu tidak menghela nafas dalam-dalam. Aku ini perempuan yang lemah soal diskonan dan barang-barang yang menurutku lucu. Ngelihat lipstik bagus, kubilang lucu. Ngelihat flatshoes cantik, kubilang lucu. Ngeliat baju yang dipajang di etalase, aku bilang lucu. Ngeliat novel-novel yang baru terbit, udah gatel pengen beli. Apalagi ngeliat diskon akhir tahun, beuh kalap. Tapi aku bukan perempuan penggila belanja. Beda kok antara gila belanja sama suka belanja, ya walaupun beda dikit.

Ya, aku tahu, aku tidak selembut Natasha Wilona, pemain sinetron yang digandrungi kawula muda masa kini itu, tidak juga seanggun Rumanah dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji, apalagi sesempurna Chelsea Olivia bagi Glenn Alinskie. No, I am not that kind of perfect. I’m just, I am, perempuan dengan segala sifat semauku and little bit weird inside.

Nanti, akan ada banyak sifat-sifat menyebalkan yang muncul seiring perjalanan hidup kita, bahkan mungkin beberapa dari sifatku membuatmu kesal. But, could you tell me when you’re mad at me? So I can do introspection in me. Bukankah kita teman? Teman hidup saling berbagi kan?

Well, future husband,

Mungkin saat kamu membaca ini, kita sedang menikmati semburat senja di pantai sudut Bali, atau menikmati suasana malam dari puncak bianglala alun-alun Batu, atau diatas hammock dengan secangkir kopi sambil menikmati udara pagi Ranukumbolo, atau bahkan aku sedang berjuang melahirkan anakmu entah yang keberapa. Who knows?

Tapi satu yang perlu kamu tahu. Saat ini, di awal usiaku yang ke 21, aku sedang berusaha mengejar mimpiku, menggali pengalamanku, memantaskan diri untuk berjalan bersamamu. Agar nanti, saat kau berada di depan penghulu dan mengucapkan janji suci di depan ayahku, aku telah siap mendedikasikan hidupku untukmu. So, would you be my horcrux? The one where i share a half of my life with.

Satu lagi. Aku udah sering dapat undangan nikahan, udah sering juga ditanyain kapan nyusul ke pelaminan. So, hopefully we can meet soon.

 


Tulisan ini adalah kiriman dari IDN Community. Kalau kamu ingin mengirimkan artikelmu, kirimkan ke community@idntimes.com


Dear Future Husband, Mari Kita Berteman. Aku Teman Hidupmu dan Kamu Teman Hidupku
read more

0 komentar:

Posting Komentar


Top