Kampus Trisakti diserang ratusan pria bercadar pada hari Rabu 24 Agustus 2016 dini hari. Dalam peristiwa ini, tujuh petugas keamanan diikat dan dipaksa menandatangani surat yang berisi persetujuan pergantian rektor baru. Suasana kampus yang awalnya sunyi itu mendadak panas karena disusupi ratusan massa. Mereka datang bergerombol dengan jumlah seratusan orang. Belakangan ini diketahui mereka dibayar 150.000 per orang.
Dilansir Kompas.com, massa tersebut datang berkelompok dengan menggunakan sejumlah bus. Mereka mengaku sebagai bagian dari Yayasan Trisakti. Kampus yang berada di Jalan S Parman dan Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan, Jakarta Barat ini pun langsung dikepung oleh mereka.
Baca Juga: 15 Fakta Tentang Maria Harfanti, Juara Ke-3 Miss World 2015, yang Belum Kamu Ketahui.
Ratusan orang yang berpenampilan sangar masuk ke kampus dan berpencar menyisir area kampus. Sejumlah saksi mengatakan para pria ini masuk ke area kampus dengan cara loncat pagar. Mereka juga membawa kayu dan berusaha menguasai kampus.
Jumlah petugas keamanan atau sekuriti kampus saat aksi ini berlangsung ada 20 orang. Sekitar 100 orang berpencar dan mendatangi sekuriti yang sedang jaga. Mereka mengancam dan mengintimidasi petugas. Petugas yang kalah jumlah pun harus mengalah dengan segerombolan massa bayaran tersebut. Setelah berhasil memukul mundur pasukan sekuriti, massa bayaran ini berhasil menguasai area kampus.
Sebanyak 300 personel kepolisian langsung mengamankan kampus.
Tak lama kemudian, ratusan polisi gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polrestro Jakarta Barat menyambangi Universitas Trisakti. Jumlah aparat sekitar 300 personel mengamankan area kampus untuk antisipasi kerusuhan.
Polisi mengepung Kampus Trisakti. Para aparat kemudian menyisir seluruh area dan berhasil mencokok massa bayaran ini. Sampai tadi malam aparat polisi masih bersiaga. Sebanyak 350 personel polisi disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Sejumlah 75 orang yang diduga preman sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya. Selain itu sejumlah senjata bambu runcing dan tongkat juga diamankan. Puluhan orang tersebut terdiri dari pemuda yang berasal dari Jatinegara 20 orang, Senayan 38 orang, Karet 6 orang, Bekasi 2 orang, dan Depok 7 orang. Puluhan orang yang diamankan ini ternyata bukan mahasiswa dari Universitas Trisakti.
Dipicu penggantian rektor.
Ketua Forum Komunikasi Karyawan Universitas Trisakti, Advendi Simangunsong mengatakan bahwa kericuhan yang terjadi di kampus itu dipicu oleh masalah pergantian rektor. Dia juga menjelaskan bahwa pengangkatan Edi Suwandi Hamid sebagai rektor yang baru oleh Yayasan Trisakti menuai penolakan dari manajemen kampus karena tata cara pemilihannya tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku di universitas.
Akibatnya, civitas akademika menolak pengangkatan rektor baru karena prosesnya tidak melibatkan Universitas Trisakti. Advendi menduga Edi Suwandi juga yang mengerahkan puluhan preman untuk mengamankan gedung rektorat Universitas Trisakti. Akibatnya, kehadiran para preman itu menyebabkan kegiatan belajar mengajar di kampus menjadi terganggu.
Baca Juga: Kalau Mau Pacaran Tuh Sama Anak Unversitas Ini, Karena...
Dipicu Masalah Pemilihan Rektor, Kampus Trisakti Diserang Preman!
read more
0 komentar:
Posting Komentar