Keinginan Gloria Natapradja Hamel untuk tampil di depan Presiden dan pejabat negara Republik Indonesia harus pupus, Senin (15/8). Dua hari sebelum perayaan kemerdakaan Indonesia, Rabu 17 Agustus mendatang, nama Gloria dicoret dari daftar Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang akan bertugas di Istana Kepresidenan.
Dalam peringatan hari kemerdekaan RI ke-71, Gloria, dikutip dari kompas.com, awalnya telah lolos seleksi di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kenapa Gloria digugurkan? Dirinya dianggap bukan warga negara Indonesia usai diketahui bahwa ayahnya adalah orang Perancis dan punya paspor negara tersebut.
Pengguguran Gloria dianggap sesuai dengan Undang Undang.
Kepala Staf Garnisun 1/Jakarta Joshua Pandir Sembiring saat mengukuhkan pasukan Paskibraka mengatakan kalau timnya telah memastikan kalau ayah Gloria adalah warga negara Perancis. Kemudian, Gloria pun dikabarkan memiliki paspor Perancis. Hal ini, menurut Joshua sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2006 yang sebutkan seseorang kehilangan warga negara bila memiliki paspor negara lain.
Joshua mengaku menjalankan tugas sebagai warga negara yang baik karena menaati UU. Gloria sendiri pun mengaku memang dari orangtua yang berbeda warga negara. Menpora Imam Nahrawi juga mengonfirmasi kalau Gloria dicoret, tapi tidak akan digantikan. Jadi Paskibraka yang beranggotakan 68, kini jadi 67 orang. Meski begitu, Gloria sendiri sudah memilih untuk jadi warga negara Indonesia.
Baca Juga: 32 Foto Momen Peringatan Hari Kemerdekaan yang Menggetarkan Hati
Gloria nyaman tinggal di Indonesia dan memilih jadi warga negara.
Gloria sendiri mengaku kalau kalau selama proses karantina di PP PON, Cibubur, Jakarta Timur, telah memutuskan untuk menjadi warga negara Indonesia. Siswi sekolah Dian Didaktika di Depok, Jawa Barat itu juga mengaku senang tinggal di Indonesia. Dirinya sendiri awalnya adalah perwakilan Provinsi Jawa Barat.
Akan tetapi, usia yang belum mencapai 17 tahun membuatnya tidak bisa membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia. Hal tersebut yang disayangkan oleh Gloria sendiri. Tidak terpilihnya Gloria pun disayangkan oleh Satgas Perlindungan Anak.
Seharusnya tidak diloloskan sejak awal jika akhirnya begini...
Ketua Satgas Perlindungan Anak, Muhammad Ihsan pun mengkritik sikap pemerintah. Menurut Ihsan seharusnya tidak dipermasalahkan status kewarganegaraan Gloria. Ihsan mengaku sangat disayangkan karena proses panjang telah dijalani Gloria. Selama proses seleksi pun tidak ada masalah apapun. Masalah justru saat pengukuhan akhir.
Menurut Ihsan jika pada akhirnya akan dipermasalahkan, lebih baik dari awal tidak diloloskan. Ihsan pun meminta negara atau pemerintah tidak melakukan tindak diskriminasi. Hal ini ditakutkan Ihsan akan memengaruhi mental Gloria sendiri.
Sampai saat ini Gloria dipastikan tidak jadi anggota Paskibraka Istana pada 17 Agustus mendatang. Belum ada pernyataan resmi dari orangtua Gloria sendiri, atau pun Presiden Joko Widodo terkait masalah ini.
Baca Juga: Inilah 15 SMK Terbaik di Indonesia Tahun 2015! Apa Sekolahmu Salah Satunya?
Karena Ayahnya Warga Negara Perancis, Wanita Ini Dicoret dari Daftar Paskibraka Istana!
read more
0 komentar:
Posting Komentar