Seperti dilansir dari abcnews.go.com, beberapa kerabat dan sahabat berbagi cerita mengenai Betsy Davis dan pesta "perpisahan" terakhirnya yang terjadi persis seperti di film-film melankolis romantis. Di awal Juli 2016, Betsy Davis menghubungi semua teman terdekat dan relatifnya via e-mail untuk mengundang mereka ke sebuah pesta dua hari. Davis mengatakan pada semua undangannya bahwa pesta ini tidak seperti pesta lain yang pernah mereka datangi. Karena ada syarat yang diberlakukan di pesta ini: yaitu semua harus saling terbuka hati ke hati satu sama lain dan yang paling penting, tidak boleh ada yang menangis di depan Davis.
Davis menderita gangguan ALS atau lebih dikenal dengan penyakit Lou Gehrig.
Menurut Niels Alpert, seorang sinematografer yang juga diundang ke pesta dari Kota New York, persyaratan pada pesta Davis adalah tantangan yang sulit bagi semua undangan, karena kondisi Davis yang memang "tinggal menghitung hari". Tapi tidak perlu banyak pertimbangan untuk menghadiri undangan Davis. Alpert mengatakan bahwa semua undangan pasti akan hadir demi Davis, berdasarkan thesun.co.uk.
Undangan dari berbagai penjuru negara bagian datang memenuhi keinginan Davis.
Lebih dari 30 orang datang ke undangan membawa kado-kado terindah untuk Davis dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Semua menyatakan bahwa pestanya berlangsung sangat bersahabat, penuh kehangatan dan penuh keceriaan. Walau semua tamu undangan mengaku bahwa jauh di dalam lubuk hati mereka, mereka ingin menangis dan memeluk Davis sekencang-kencangnya.
Seorang teman wanita Davis memainkan cello sementara ada pria yang memainkan harmonika. Pesta dipenuhi dengan koktail dan pizza, serta film favorit Davis yang diputar di layar besar yaitu "The Dance of Reality". Hingga sampai akhirnya di sesi terakhir pesta pada hari kedua, di mana semua orang harus satu per satu memeluk Davis dan mengucapkan "selamat tinggal". Davis tetap tidak ingin ada satupun orang yang menangis.
Baca Juga: 11 Manusia Luar Biasa Ini Membuktikan Bahwa Keterbatasan Bukanlah Suatu Halangan
Di dalam pesta ini, Davis menyimpan pesan tersembunyi yang sebenarnya sudah diketahui oleh seluruh undangan.
Betsy Davis (41) adalah seorang seniman. Ia menjadwalkan pertemuan untuk pesta pada akhir pekan, tanggal 23-24 Juli 2016. Di dalam undangannya, Davis menjelaskan detail apa saja yang akan dilakukan tiap jamnya, termasuk di dalamnya adalah "perpisahan selamanya" yang tidak disampaikan secara gamblang. Namun para tamu undangan sudah bisa menduganya karena Davis pernah beberapa kali menyinggung soal hal tersebut. Seluruh tamu undangan juga menyempatkan berfoto dengan Davis dan memberikan foto lama mereka saat dulu masih beraktivitas bersama Davis. Seluruh foto tersebut dikumpulkan dan disusun berjajar di rumah Davis.
Dokter menyebutkan bahwa dengan kondisi Davis maka usianya tidak akan lama lagi, sehingga Davis memutuskan ingin menjalani "reinkarnasi".
Jadwal acara "perpisahan selamanya" adalah pada tanggal 24 Juli 2016 pukul 6:45 malam waktu setempat. Pada waktu tersebut, Davis dibawa dengan kursi roda ke rumah di atas bukit. Di sana ia didampingi oleh Kelly Davis, kakaknya, perawatnya, terapis pijatnya dan dokternya. Dipandu oleh dokter yang menangani Davis, Davis menenggak kombinasi morfin, pentobarbital dan chloral hydrate yang sudah diresepkan oleh dokternya sendiri. Empat jam kemudian, Davis menemui ajalnya.
Davis memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setidaknya sebulan setelah hukum California yang memberikan pilihan hidup bagi penderita penyakit parah mulai diberlakukan. Ada lima negara bagian yang memperbolehkan tindak bunuh diri dengan bantuan medis mengikuti beberapa syarat, Oregon adalah yang pertama melakukannya pada tahun 1997. Davis sendiri menyatakan bahwa ia sudah tidak kuat lagi hidup dengan kondisi yang semakin menyiksanya.
Hukum terkait bunuh diri terbantu dokter ini menuai banyak kecaman karena dianggap bisa disalahgunakan oleh beberapa kalangan orang. Terutama bagi keluarga yang memiliki asuransi dalam jumlah besar ataupun yang tidak memiliki asuransi tapi takut dengan tagihan pengobatan yang besar. Davis tidak mempermasalahkan semua orang yang mencegahnya, ia ingin acara yang memang telah direncanakan sejak ia dinyatakan tidak bisa bertahan lama lagi itu berlangsung ceria dan menyenangkan. Semua undangan sepakat untuk kembali ke rumah Davis pada hari ulang tahunnya di Juni 2017 untuk menyebarkan abunya.
Baca Juga: Masih Ingat Ice Bucket Challenge? Visinya Berhasil Lho!
Layaknya Film, Cara Meninggal Wanita Ini Akan Membuatmu Kaget!
read more
0 komentar:
Posting Komentar