Pabrik Elektronik Samsung Mengandung Zat Berbahaya yang Telah Membunuh Para Pekerjanya! - Koran Unik

Jumat, 12 Agustus 2016

Pabrik Elektronik Samsung Mengandung Zat Berbahaya yang Telah Membunuh Para Pekerjanya!

Pabrik yang memproduksi ponsel Samsung diduga memiliki paparan zat kimia yang berbahaya bagi pekerjanya. Topik ini mulai mencuat berdasarkan laporan investigasi Youkyung Lee dari Associated Press (AP). Dalam laporan tersebut ditemukan bahwa lebih dari 200 kasus telah dilaporkan oleh mantan pekerja pabrik Samsung.

Masalah utama diduga ada pada pabrik chip dan LCD produk elektronik Samsung. Pabrik perusahaan elektronik terbesar di Korea Selatan itu juga dikabarkan membuat para pekerjanya kontak langsung dengan zat kimia. Tidak diketahui jenis zat kimia apa yang terkandung dalam bahan pembuatan chip dan LCD, setelah sebelumnya diimpor dari Jepang.

Dari 200 kasus, 76 di antaranya dinyatakan meninggal akibat Leukimia, Lupus, Limfoma (tumor darah) dan Sclerosis (kerusakan otak dan sel). 76 orang tersebut adalah semikonduktor dan buruh LCD Samsung. Ya, penyakit-penyakit yang merupakan tumor dan perusakan organ dalam tersebut diduga adalah akibat dari zat kimia.

Keluarga korban telah mencoba cari keadilan.

Pada usia 20-30an para pekerja mengidap penyakit berbahaya yang tidak pernah diduga. Para orangtua yang anak-anaknya menjadi korban pun berusaha mencari keadilan. Salah satu mantan pegawai yang terkena Leukimia adalah Yu-mi. Ayah Yu-mi, Hwang Sang-gi telah berusaha meminta pertanggungjawaban dan penjelasan dari Samsung.

Hal tersebut telah dilakukan sejak meninggalnya Yu-mi pada 2007. Sang-gi mengaku yakin kalau putrinya meninggal akibat terpaan bahan kimia tanpa perlindung. Pertama kalinya, Sang-gi mencoba meminta kompensasi perawatan putrinya ke pemerintah, sayangnya ditolak.

Sang-gi pun bingung ketika dokumen kematian putrinya diberikan pemerintah usai permintaan kompensasi ditolak. Pasalnya, dalam dokumen tersebut, kolom yang harusnya diisi petugas keamanan pekerja Samsung, dikosongkan. Pemerintah beralasan kalau bagian tersebut belum pernah diberikan oleh Samsung.

Ada 'Pertukaran Rahasia' yang libatkan pemerintah dan Samsung.

Dalam lanjutan investigasi AP, dijelaskan kalau otoritas Korea Selatan yang mendapat tugas untuk menindaklanjuti kasus ini terus menerus menunda permintaan yang berujung pada penolakan. Bahkan keluarga yang meminta informasi terkait perawatan pabrik pun ditolak. Padahal, pekerja yang sakit harus memiliki data tersebut agar dapat meneruskan permintaan kompensasi ke pemerintah.

Kenapa data tersebut tidak diberikan pada pekerja maupun mantan buruh? Karena permintaan dari Samsung sendiri. Ya, inilah yang disebut sebagai 'Pertukaran Rahasia'. Pertukaran ini diduga melibatkan otoritas, pemerintah dan Samsung. Hal ini biasa terjadi saat para pengacara dari pegawai mulai membawa hal ini ke jalur hukum.

Baca Juga: Kamu yang Pengguna Samsung Harus Tahu 15 Fitur dan Kode Rahasia Ini

Jadi ketika surat permintaan dilayangkan, Samsung akan tahu dan langsung hubungi pemerintah untuk menjaga kerahasiaan data tersebut. Namun, Sang-gi yang telah berusaha dalam sembilan tahun terakhir mengaku tahu bahwa chip komputer dan cairan kristal dalam layar tersebut adalah penyebab putrinya meninggal.

Bahkan, menurut salah satu pengacara, Lim Ja-woon, konten dan data tersebut langsung dihapus hanya dengan permintaan sederhana Samsung. Data tersebut dianggap sebagai dokumen rahasia perusahaan dan tidak boleh dibeberkan ke pihak ketiga (pekerja dan pengacara).

Samsung bantah seluruh tuduhan tersebut.

Dalam situs resminya, pada Januari silam, Samsung menyatakan kalau perusahaan mereka sangat memerhatikan kesehatan dan keamanan para pekerja. Terkait kasus meninggalnya lebih dari 70 pekerja, Samsung mengaku telah memenuhi standar lingkungan, kesehatan dan keamanan dari negara (EHS).

Mereka juga terus menjaga keamanan dan kesehatan pada bagian semikonduktor dan spare part yang diduga 'memakan' banyak korban. Samsung mengaku terus berambisi untuk membuat keamanan dan kenyamanan pegawai. Mereka bukan hanya ingin tunjukkan kualitas produk, tapi juga kesehatan pegawai.

Untuk ke depannya, menurut lebih dari 500 spesialis EHS baik di Korea Selatan maupun negara lain. Mereka juga terus melakukan inspeksi untuk menjaga keamanan serta kenyamanan tersebut. Pengawasan akan terus dilakukan baik dari kualitas produk maupun Sumber Daya Manusianya.

Terkait pernyataan Samsung itu, Sang-gi mengaku sempat ditawari 864.000 Dollar Amerika atau setara 11,3 miliar Rupiah pada 2007 untuk 'tutup mulut'. Namun, Sang-gi menolak hal tersebut. Belum ada kepastian lanjutan dari usaha Sang-gi. Sementara perusahaan Samsung terus menambah pekerja yang mencapai 100.000 di Korea Selatan. Lebih dari 45.000 orang menjadi buruh di pabrik LCD dan chip mereka.

Baca Juga: Samsung Galaxy S7 dan iPhone 6s Dibekukan Selama 10 Jam, Siapa yang Menang?


Pabrik Elektronik Samsung Mengandung Zat Berbahaya yang Telah Membunuh Para Pekerjanya!
read more

0 komentar:

Posting Komentar


Top