Seorang pria di Maidstone, Kent, Inggris memiliki hutang pajak pada bank internasional Santander. Hutang tersebut sebesar 106.000 Poundsterling atau setara 1,7 miliar Rupiah. Akibatnya, Reginald Esqulant (73) sering dihubungi dan dikirimi surat peringatan oleh pihak bank.
Pensiunan tersebut, seperti dilansir Metro, merasa terganggu dan tertekan akibat surat dan panggilan yang diberikan padanya. Setelah itu, dirinya mengaku tidak tahan dan ingin pihak bank menghentikan hal tersebut. Makanya, Reginald memberikan ancaman berupa bom palsu.
Reginald berikan surat ancaman yang membuat seisi bank panik.
Reginald pun mengaku ingin 'balas dendam' dengan meletakkan bom palsu di salah satu cabang bank Santander di Sevenoaks. Ayah tiga anak ini mengatakan dirinya menuju cabang bank tersebut dan awalnya memberikan sepucuk surat pada teller untuk diteruskan pada manager.
Dalam surat tersebut, Reginald menjelaskan kalau ada bom skala besar dalam gedung bank Santander tersebut. Reginald juga meminta uang untuk dimasukkan dalam tas hitam dan diletakkan di pintu masuk gedung kosong dekat bank.
Kemudian, Reginald pergi dengan meninggalkan sebuah kotak hitam 'misterius'. Kotak misterius tersebut terbuat dari kotak belanja dan plastik hitam yang ditutup dengan selotip. Namun, saat menunggu permintaannya dipenuhi, justru polisi dan tim gegana tiba di bank.
Baca Juga: Bukan Salah Kartu Kredit, Tapi 10 Kesalahan Ini Kamu Lakukan Sehingga Terlilit Hutang
Pihak bank hubungi kepolisian setempat.
Usai tinggalkan bank, Reginald berjalan ke arah yang tidak jauh dari lokasi Santander. Saat itu, dirinya menunggu manager bank untuk menyediakan uang yang diminta. Namun, tiba-tiba polisi dan gegana telah memenuhi bank dan sekitarnya. Orang-orang, termasuk staf, dalam bank langsung dievakuasi keluar dari bank.
Tim gegana yang menemukan bom pun mencoba untuk menjinakkan peledak tersebut. Akan tetapi, setelah dikaji lebih dalam, ternyata kotak itu benar-benar bom asli. Pada saat itu juga bank langsung ditutup. Usai melihat keramaian tersebut, Reginald langsung pulang, tapi selama perjalanan dia mengaku berpikir untuk melaporkan tindakan itu ke polisi.
Akan tetapi, dia menganggap aksi tersebut tidaklah ilegal. Reginald hanya ingin memberikan 'ganjaran' atas perbuatan tidak menyenangkan pihak bank Santander.
Reginald hanya ingin bicara 'empat mata' dengan manager bank.
Awal bulan ini, Reginald ditangkap oleh pihak kepolisian setelah suratnya teridentifikasi. Saat sidang di pengadilan Maidstone Crown, Reginald mengaku kepada hakim kalau dirinya hanya ingin bertemu dan bicara langsung pada manager bank. Dirinya ingin bertanya apa rasanya mendapat ancaman dari orang lain.
Namun, Reginald mengaku tidak merencanakan kepanikan akan terjadi di bank dan wilayah Sevenoaks. Justru yang Reginald tidak duga tindakannya berujung pada jalur hukum. Sampai saat ini, Reginald mengaku tindakan itu hanya keisengan dan candaan yang lucu baginya.
Reginald pun masih ditahan dalam penjara. Pada November nanti akan ada sidang lanjutan sampai berkas-berkas perkara diselesaikan. Menurutmu, apakah tindakan Reginald berlebihan?
Baca Juga: Ohhh, Ternyata Begini Cara Para Milyuner Menghemat Uangnya
Sering Dapat Surat Peringatan, Pria Ini Letakkan Bom Palsu di Bank!
read more
0 komentar:
Posting Komentar