Misteri penyebab mabuk darat kini akhirnya terungkap.
Menurut ahli saraf Dr. Dean Burnett, ternyata penyebabnya adalah otak kita percaya bahwa kita sedang keracunan. Dalam buku terbarunya Idiot Brain: what your head is really up to menjelaskan bahwa tubuh harus muntah agar mengeluarkan racun yang ada di dalam.
Bepergian dengan mobil juga akan membuat otak kita kebingungan karena ada banyak sinyal dari tubuh. Meskipun otot tidak bergerak banyak, namun mata memberi sinyal pada otak bahwa kita sedang bergerak, sementara cairan di telinga yang berfungsi untuk mendeteksi keseimbangan tubuh bergerak ke segala arah untuk menyarankan perubahan gerak tubuh.
Menurut Burnett, otak akan berpikir bahwa tubuh sedang keracunan. Dan pertolongan tubuh pertama kali ketika sedang keracunan adalah muntah.
Dan sebagai hasilnya kita merasa mual karena otak kita cemas bahwa tubuh kita sedang keracunan. Ketika di dalam mobil kita malah sering melihat jendela untuk mengalihkan perhatian, padahal itu sebenarnya bisa membuat otak kita semakin khawatir dan merasa bahwa tubuh benar-benar keracunan.
Namun hingga kini belum ada penjelasan pasti kenapa beberapa orang menderita mabuk darat sedemikian parah sementara yang lain baik-baik saja.
Burnett mengatakan bahwa ada contoh lain yang menyebabkan otak menjadi kebingungan dan mual karena belum terbiasa dan belum beradaptasi di lingkungan baru seperti jet-lag dan makan terlalu banyak. Otak mengalami sedikit kebingungan untuk merespon saat kita terbang ke zona waktu yang berbeda.
Baca juga: Seperti Inilah Perjalanan "Pup" Manusia Kalau Kamu BAB di Toilet Pesawat
Lalu ngomong-ngomong, jet lag itu apa sih?
Jet lag atau mabuk pascaterbang, secara medis disebut desinkronosis, adalah sebuah kondisi fisiologis yang terjadi akibat gangguan terhadap ritme sirkadian tubuh; hal ini dikelompokkan sebagai salah satu gangguan tidur ritme sirkadian.
Apa yang menyebabkan seseorang mengalami jet lag?
Dunia terbagi ke dalam 24 zona waktu yang berbeda. Dan tubuh kita secara alami akan mengontrol tidur ritme sirkadian selama 24 jam yang mana akan terganggu ketika kita melintasi zona waktu yang berbeda.
Jam tubuh akan memengaruhi pola tidur dan bangun kita, sama seperti ritme sirkadian yang memengaruhi nafsu makan, sistem pencernaan, produksi urin, temperatur tubuh dan tekanan darah.
Lalu bagaimana cara mengatasi ketika kita mengalami jet lag?
Di beberapa kasus, jet lag akan hilang setelah beberapa hari tanpa perlu penanganan khusus. Dan apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah adanya jet lag?
Ada beberapa cara sederhana untuk mengurangi dampak jet lag:
- Segera lakukan rutinitas baru, tidur dan makan di jam yang tepat untuk zona waktu yang baru.
- Hindari tidur sesaat setelah tiba, tak peduli seberapa lelahnya kamu setelah bepergian.
- Menghabiskan waktu dengan beraktivitas di luar dan mendapatkan cahaya matahari akan membantu tubuhmu untuk beradaptasi.
Jadi, mungkin kalau kamu naik bus dan pengen muntah, terus beri sugesti diri sendiri saja. Atau kalau bisa malah tidur atau mendengarkan lagu Jet Lag juga. Hahahaha...
Baca juga: PENTING! Persiapkanlah 9 Hal Ini Agar Perjalanan Jauh Kamu Tidak Lagi Membosankan
Sering Merasa Mabuk Perjalanan? Ternyata Penyebabnya Ada di Dalam Otak Kita!
read more
0 komentar:
Posting Komentar