Usai pelarangan pemakaian burkini di pantai-pantai Cannes, Perancis oleh Wali Kota, David Lisnard, orang-orang mengira 'antisipasi' negeri menara Eiffel akan menurun. Namun, dugaan tersebut salah karena setelah Cannes, kini kepolisian Nice yang mulai lakukan pelarangan wanita berpenampilan muslimah di pantai.
Sebuah video diunggah oleh Feiza Ben Mohamed melalui akun Twitternya @FeizaK menunjukkan anggota kepolisian Nice yang melarang wanita-wanita mengenakan hijab di pantai. Ya, para wanita ini menikmati lautan dengan mengenakan pakaian lengkap dan hijab, tetapi hal tersebut masih jadi larangan di Nice.
Dalam video berdurasi 23 detik tersebut terlihat dua anggota polisi memerintahkan seorang wanita berhijab yang tengah bermain di tepi pantai untuk meninggalkan pantai. Feiza yang merupakan juru bicara Federasi Masyarakat Muslim di Perancis Selatan menuliskan kejadian tersebut terjadi pada pukul 14.00 waktu setempat.
Voici la vidéo des deux jeunes filles se faisant sortir de l'eau par la police à #Nice06 Sans porter de burkini... http://pic.twitter.com/NoY6i6V7bK
— Feiza Ben Mohamed (@FeizaK) August 22, 2016
Feiza mengakui kalau dirinya hanya mengunggah, karena perekam video tidak ingin disebutkan namanya. Seperti dikutip dari Buzzfeed, Feiza menjelaskan kalau diduga dua anggota polisi memerintahkan wanita yang mengenakan hijab untuk segera meninggalkan wilayah pantai. Tidak hanya itu, wanita tersebut juga diberi kertas sanksi oleh salah satu polisi.
Tidak diketahui berapa besaran denda yang diberikan polisi pada wanita berhijab tersebut. Feiza menambahkan kalau wanita berhijab tersebut hanya menangis saat meninggalkan pantai tersebut. Tidak berhenti pada kejadian 22 Agustus tersebut, keesokan harinya, di pantai Nice lainnya, masalah Burkini kembali menyeruak.
Polisi memberikan ancaman bagi seorang wanita untuk tinggalkan pantai atau melepas hijabnya.
Masih diunggah oleh Feiza sendiri, video kedua ini berdurasi 02.07 menunujukkan 'aksi' lainnya dari kepolisian Nice.
Baca Juga: Wanita Ini Didenda Karena Pakai Baju Renang Muslim di Pantai Cannes
Nouvelle vidéo de la chasse aux femmes voilées à #Nice06 Saison 1 / épisode 2 #BurkiniGate http://pic.twitter.com/XJNKTh2Rdk
— Feiza Ben Mohamed (@FeizaK) August 23, 2016
Seorang anggota kepolisian Nice yang mengenakan kaus putih memperingati sang wanita untuk tinggalkan pantai. Namun, jika ingin tetap di pantai, dirinya harus melepas hijab. Menurut sang polisi ada beberapa orang yang merasa terganggu dengan kehadiran wanita berhijab tersebut. Bahkan, polisi tersebut mengatakan bukan hanya Nice dan Cannes, banyak daerah lain yang melakukan pelarangan serupa.
26 kota di Perancis sudah mengusulkan pelarangan burkini.
Pengadilan tinggi Perancis, dikutip dari BBC, telah menerima permintaan dari 26 kepala daerah yang usulkan wanita dengan berpakaian burkini harus dilarang di pantai-pantai. Wali Kota Riviera mengatakan pelarangan ini adalah bentuk perlindungan terhadap keamanan publik dan terciptanya sekularisme.
Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls mengatakan, pada Kamis (25/8) bahwa usai serangan terorisme di berbagai kota, maka harus adanya aturan yang menenangkan masyarakat. Menurut Valls, penggunaan burkini adalah bentuk pengekangan terhadap wanita. Selain itu juga burkini juga disebut feminis.
Namun, pernyataan Valls dibantah oleh Menteri Pendidikan Najat Vallaud-Belkacem yang mengatakan kalau burkini bukan bentuk feminisme. Menurutnya, pelarangan pun mendapat tanggapan negatif dari publik. Tidak selamanya, burkini memiliki keterkaitan dengan terorisme dan tindakan jihad atau ISIS.
Sejauh ini berbagai kota telah memberlakukan pelarangan burkini di pantai. Di Nice sendiri sudah ada 16 wanita muslim yang didenda akibat pemakaian burkini. Belum ada kepastian apakah pengadilan tinggi Perancis akan menyetujui pelarangan secara nasional ini.
Baca Juga: Kontroversi Larangan Pakai Burkinis di Pantai Perancis Bagi Wanita Muslim
Para Wanita Ini Tidak Mengenakan Burkini, Tapi Tetap Diminta Untuk Tinggalkan Pantai di Nice!
read more
0 komentar:
Posting Komentar