Airlander 10 diklaim sebagai pesawat terbang terbesar di dunia. Namun, pesawat ini mengalami nasib nahas jatuh dalam uji terbang keduanya. Pesawat terbang dengan julukan "The Flying Bum" karena bentuk bagian belakangnya yang bundar ini terjatuh saat mendarat di lapangan terbang Cardington, Inggris. Insiden ini terjadi pada hari Rabu 24 Agustus 2016 pagi di penghujung uji terbang keduanya.
Dilansir NBC News, (26/8), pesawat dengan nama resmi Martha Gwyn ini menarik perhatian publik tak hanya karena ukurannya yang besar tetapi juga karena bentuknya yang unik.
Juru bicara pembuat pesawat ini, Hybrid Air Vehicle (HAV) mengatakan bahwa semua kru selamat dan tak ada yang terluka. Kendaraan terbang ini sudah menyelesaikan 100 menit penerbangan seperti yang direncanakan saat hidungnya menukik ketika hendak melakukan pendaratan. HAV sudah melakukan serangkaian prosedur terkait aktivitas uji terbang dan akan menggelar investigasi atas masalah ini.
Baca Juga: Perbedaan Makanan Pesawat di Kelas Ekonomi dan Bisnis Ini Bikin Kamu Tercengang!
Kronologi jatuhnya pesawat.
Meski penyebab kecelakaan ini belum diketahui, sejumlah saksi mata mengatakan pesawat itu menghantam sebuah tiang telegram saat hendak mendarat. Lalu saat mendekati landasan, pesawat tersebut menukik dan mendarat di atas kokpitnya dengan keras. Pesawat ini melakukan terbang perdananya pada pekan lalu dan dirancang untuk mampu terbang selama lima hari saat dikendalikan manusia.
HAV mematok harga 25 juta poundsterling atau sekitar 439 miliar rupiah. Airlander diklaim bisa digunakan untuk berbagai kepentingan seperti pengintaian, komunikasi atau pengantaran barang.
Airlander adalah pesawat dengan bobot 20.000 kilogram, panjang 92 meter, ketinggian terbang maksimal 6.100 meter, kecepatan maksimal 148 kilometer per jam, durasi terbang lima hari, dan daya angkut maksimal 10.000 kilogram.
Bagaimana awal mula proyek pesawat terbesar di dunia ini?
Pesawat seharga milyaran rupiah ini awalnya dikembangkan sebagai pesawat intai untuk militer Amerika Serikat dan sudah melakukan penerbangan perdana pada 2012, sebelum proyek tersebut dibatalkan pada 2013.
HAV kemudian mengakuisisi proyek tersebut untuk dirakit ulang dan dimodifikasi bagi penerbangan sipil. Airlander 10 digerakkan oleh empat baling-baling bermesin diesel dan bisa digunakan untuk pengintaian, komunikasi, angkutan kargo, pengiriman bantuan, dan angkutan penumpang. Untuk bisa mengudara, pesawat hybrid ini membutuhkan helium.
Berikut video detik-detik jatuhnya pesawat Airlander:
Baca Juga: Seperti Inilah Perjalanan "Pup" Manusia Kalau Kamu BAB di Toilet Pesawat.
Sayang Sekali, Pesawat Terbesar di Dunia Jatuh dan Alami Kerusakan
read more
0 komentar:
Posting Komentar