Setiap detik, setiap titik di muka bumi pasti menyita waktu kita untuk sebentar saja memalingkan pandangan kepada sesuatu atau seseorang. Tapi, tanpa kita sadari, demi membuat kita jatuh cinta, ternyata ia telah meloloskan diri dari dimensi waktu untuk sampai dimana ia menyita waktu kita itu. Ia yang kita selalu sebut sebagai sosok yang membuat kita jatuh cinta.
Jatuh cinta itu mudah, hanya saja merajutnya menjadi sebuah anyaman kisah yang lembut dan tertata, memerlukan usaha yang keras, perjuangan yang cukup menguras, juga terkadang meninggalkan luka yang teramat membekas. Sebelum memutuskan untuk menjalin kisah, tanyakan kembali kepada dirimu. Sudah siapkah dengan segala konsekuensi dalam bercinta?
Bagi yang sudah pernah merajut kisah cinta dan terluka, masih ada kesempatan untuk mengulang kisah baru tapi tidak dengan luka lama yang sama.
Alasan tak mau menjalin kisah cinta lagi bagi kebanyakan orang adalah masih dalam proses penyembuhan trauma luka lama yang timbul dari berbagai akibat, misal ditinggal nikah, pengkhianatan, ditolak keluarga salah satu pasangan, dan alasan lainnya yang mendukung keperihan. Tapi, hei! Dunia tidak sebatas kau dan dia. Di belakang dia, ada orang yang patut kau perjuangkan. Coba singkirkan dia yang sebagai aktor lama itu karena berdirinya ia di hadapanmu telah menghalangi aktor baru untuk datang memintamu baik-baik.
Bagi yang belum pernah sekalipun menjalin kisah cinta, jangan berduka saat kau belum mampu memulainya, itu berarti kisahmu belum dimulai saat ini.
Bersabar adalah sebagai bentuk usahamu yang paling sederhana di antara sekian banyak usaha lainnya yang mampu kau lakukan demi mendapatkan pasangan. Jika cinta datang, dengan getaran hebatnya ia akan menghentak seluruh ragamu. Dan kisahmu yang terlalu sering kau keluhkan dan terlalu lama datangnya, itu hadir untukmu.
Perasaan yang manusiawi yang ada di dalam dirimu akan segera menyadari kau terjebak dalam keadaan yang biasa saja atau keadaan sedang jatuh cinta. Sikap orang di sekitarmu akan menuntunmu pada dugaanmu tentang tanya, ‘Inikah jatuh cinta?’ ‘Diakah yang sedang bergetar hatinya karenaku?’ ‘Diakah yang katanya akan memperjuangkan cinta itu untukku?’ dan sekian banyak pertanyaan yang beragam.
Iri bukan alasan terbaik bagimu untuk memulai jatuh cinta. Iri hanya akumulasi dari amarah terpendam karena kau tak bisa seperti mereka.
Sering iri melihat sepasang kekasih bergandengan tangan yang menelusuri jalanan yang saat itu sedang kau lewati pula? Kau menggerutu seolah mereka tak menghargai hakmu sebagai single women/man. Tapi, tentu mereka juga punya hak untuk mengekspresikan cinta yang sedang membuncah, bukan?
Kondisikan dirimu yang sedang bahagia dengan keadaanmu saat ini. Yang begitu tegar menjalani kehidupan dengan sendirinya, senantiasa menerobos hujan dan terik sendiri menuju sekolah atau tempat kerja. Tak perlu memantik api iri di dalam dada karena ia akan membakar seluruh egomu, menjadikanmu kalap dan salah dalam menentukan pilihan. Alhasil, semua yang kau lakukan adalah sebatas pelampiasan.
Tak perlu khawatir kau tak punya kisah cinta yang sama alurnya seperti yang terdahulu, Tuhan tak pernah kehabisan cara untuk membentuk kisah cinta yang berbeda tiap manusia.
Kisah cinta yang indah dan pernah ada membuat insan manusia ingin pula turut ada di dalam kisah itu. Paling tidak menjadikan kisah cinta yang begitu berkesan sejagat raya itu menjadi kisah cintanya juga. Seperti kisah Habibi-Ainun atau Ali r.a dan Fatimah r.a atau segelintir kisah cinta lainnya yang sering kita temui dan baca dari berbagai kalangan.
Meski kita ingin kisah cinta seperti ini dan seperti itu, tentu saja tidak serta merta menjadi nyata sesuai harapan. Jangan lupakan bahwa Tuhan masih memiliki andil dalam menentukan kisah cinta kita. Dia tak pernah kehabisan tinta untuk menorehkan kisah cinta yang berbeda penulisannya dan dibundel dalam lembar per lembar buku kehidupan —yang setiap orang memegang satu dan tentunya berbeda cover serta isinya.
Selamat untuk memulai kisah cinta. Baik dengan aktor lama ataupun dengan aktor baru. Jangan terlalu terburu-buru dalam menebak ending kisah romantismu. Jika ia disiapkan untukmu, semesta alam tak pernah diam untuk menyampaikan kepadamu jika mereka juga mendukung kisah cintamu. Bukankah cinta yang penuh dengan kesetujuan dari segala arah adalah keinginan setiap pasangan di muka bumi ini?
#CintaDalamKata
Setiap Titik di Bumi Menyita Waktumu untuk Jatuh Cinta, tapi Mengapa Masih Ragu dalam Memulai Kisah Cinta?
read more
0 komentar:
Posting Komentar