Untuk Mamaku yang Sedang Banting Tulang dan Berjuang Menguliahkanku - Koran Unik

Rabu, 24 Agustus 2016

Untuk Mamaku yang Sedang Banting Tulang dan Berjuang Menguliahkanku

Terkadang aku bosan berada di bangku kuliah, aku bosan dengan setumpukan tugas yang setiap saat selalu menghantuiku, aku bosan dengan kegiatan kampus yang hampir menyita waktu, dan aku bosan masih minta uang ke Mamah. Aku pernah bilang ke Mamah “Mah, aku mau kerja sambil kuliah aja. Biar uang kuliah bisa aku bayar sendiri.”

Dan jawaban yang aku terima selalu seperti ini ”Untuk sekarang Mamah gak ngizinin kamu buat kerja dulu, biar Mamah yang kerja. Kamu fokus kuliah dulu aja, Mamah mau anak perempuan Mamah satu-satunya berpendidikan dan setelah lulus dapet pekerjaan yang bagus. Pesan dari Mamah cuma satu; fokus kuliah dulu dan jangan mikir yang macem-macem dulu.”

Pesan dari Mamah cukup membuat hatiku tenang, untuk tidak memikirkan hal-hal yang lain dahulu. Akan tetapi, aku iri dengan teman-teman seumuranku yang sudah bisa membelikan barang-barang yang bagus dan berharga untuk Mamahnya. Sementara aku, bukannya memberi malah meminta. Aku pernah bicara ke Mamah,“Mah. Aku sedih, aku belum bisa ngasih sesuatu yang bikin Mamah bahagia.”

Mendengar jawaban Mamah membuat mataku berkaca-kaca dan akhirnya aku menangis dihapadapan beliau.”Denger nak. Mamah gak akan minta apa-apa ke kamu, meskipun nanti kamu udah kerja. Karena, Mamah percaya tanpa Mamah minta kamu juga pasti beliin apa aja buat Mamah, dari yang Mamah mau sampe yang Mamah gak mau. Tapi, meski begitu kamu jangan terus memberikan semuanya buat Mamah, sisihkan sebagian uangmu untuk anak yatim piatu, pendidikan, panti jompo, dan sebagainya. Jangan lupa untuk bersedekah, karena apa yang kita dapat akan selalu ada hak orang lain yang mesti kita beri.”

Betapa bangganya aku memiliki Mamah yang begitu tulus memberi dan menyayangiku, aku janji Mah, secepatnya aku akan membahagiakanmu. Aku janji.

Terimakasih Ma, kau selalu menyebut namku di setiap doamu.

Malam itu aku tidak sengaja melewati pintu kamar Mamah, sekitar jam 02:00 pagi. Aku melihat Mamah selesai melaksanakan shalat malam. Lalu beliau berdoa memohon pada Allah, agar beliau selalu diberi kesehatan dan rezeki yang tidak pernah putus. Agar beliau bisa terus membiayai aku kuliah sampai lulus. Dan beliau juga tidak lupa untuk mendoakanku, semoga aku selalu diberi kemudahan untuk mengejar apa yang aku cita-citakan.

Mendengar doa beliau aku merasa malu, selama ini aku jarang sekali mendoakan beliau. Sedangkan beliau tidak pernah lupa untuk menyelipkan namaku disetiap doa-doanya. Terima kasih Mamah, aku akan terus berusaha untuk membanggakan Mamah. Jangan pernah putus untuk mendoakanku yah Mah, aku yakin dengan bantuan doa dari Mamah jalan yang akan kutempuh tidak begitu sulit.

Mama panjang umur yah, aku mau lihat air mata bahagia Mama saat aku sukses nanti.

Mah, setiap malam sebelum aku tidur. Aku selalu menangis, aku takut kalau Mamah tiba-tiba pergi disaat aku belum bisa bikin Mamah bangga. Aku selalu minta sama Allah agar dipanjangkan umur Mamah. Mamah tahu? Sejak aku SMA aku punya cita-cita besar, suatu hari aku bisa jadi penulis terkenal, bukuku bisa difilmkan, dan reporter yang bisa mewawancarai orang-orang besar di dunia. Aku sampai menangis membayangkan itu semua. Aku janji ketika itu semua sudah terwujud. Mamah akan selalu kusebut sebagai orang yang paling berperan untuk kesuksesanku.

Panjang umur ya Mah. Jaga kesehatan Mamah, aku mau Mamah ada di saat aku sukses. Nanti kalau aku udah sukses banyak uang, kita umroh bareng yah Mah.

Meski aku suka bikin Mamah jengkel dan terkadang aku tidak pernah mendengar kata-kata Mamah. Maafin aku yah Mah. Aku sayang sama Mamah sampai kapanpun.

 


Untuk Mamaku yang Sedang Banting Tulang dan Berjuang Menguliahkanku
read more

0 komentar:

Posting Komentar


Top