Namanya juga anak muda, pasti pernah mengalami rasanya patah hati.
Aktivitas yang cenderung menguras air mata ini memang sudah menjadi hal yang lumrah bagi mereka yang masih dalam proses mencari jodoh. Biasa disebut dengan istilah “ngegalau”, orang-orang pun sudah gak malu-malu lagi mengakui kalau mereka pernah merasakannya. Tapi ternyata gak sedikit juga yang menikmati momen galaunya dengan cara yang tidak wajar bahkan cenderung nyebelin.
Kalau kamu gak mau jadi salah satunya, mending hindari tingkah-tingkah menyebalkan berikut ini ya. Ya emang sedih sih, tapi gak gitu juga kali.
1. Terlalu menikmati patah hatinya sampai lupa punya teman.
Mereka yang ngegalau dengan cara kaya gini cenderung memilih menghabiskan waktu ngegalaunya dengan mengurung diri di kamar sambil dengar lagu-lagu melankolis. Patah hati dan lagu melankolis memang pasangan yang serasi, tapi perlu diingat, melakukan hal ini tidak akan meredakan rasa galaumu, yang ada kamu akan makin berlarut-larut dalam kesedihanmu. Padahal, kamu masih ada teman-teman kamu yang bisa jadi tempat curhat lho. Daripada dianggurin, mending kamu ngegalau bareng teman kamu saja.
2. Bencinya ke satu orang, tapi kok malah semua lawan jenis jadi dimusuhin?
"Semua cowo sama aja tukang selingkuh!" atau "Cewe kalo gak matre, ya cemburuan!" Loh, gak salah tuh? Padahal yang nyakitin siapa, tapi yang disalahin siapa. Sebelum kamu mau mengatakan hal kaya tadi, kamu harus ingat bahwa itu sama saja dengan kamu menjelek-jelekkan lawan jenis dengan alasan yang gak logis dan gak ada bukti. Tidak semua cewe ataupun cowo berperilaku seperti itu juga kali. Tapi, kalau ternyata pengalamanmu berkata sebaliknya, ah, itu berarti kamunya aja yang selama ini pacaran sama orang yang salah, hehe.
3. Acara senang-senang sama teman malah berubah jadi ajang curhat.
Layaknya dengan kegiatan lain, ngegalau itu juga harus tahu waktu dan tempat. Jangan sampai acara liburan sama sahabat-sahabatmu dipenuhi oleh tangis air mata dan curhatan kamu yang habis putus cinta. Bukan berarti kamu tidak boleh curhat ke temanmu, tapi kamu juga harus bisa mengerti dengan keadaan. Kalau mereka memang lagi ingin senang-senang, kamu juga harus menghargai dong, toh nanti juga ada saatnya mereka mendengarkan keluh kesahmu. Lagi pula, apa salahnya kamu ikut bersenang-senang dengan mereka? Hitung-hitung kamu juga bisa sekalian melampiaskan perasaan galaumu itu.
4. Sudah dikasih saran, masih saja gak didengar.
Nah ini yang sering kali jadi problematika orang yang lagi galau. Mereka lebih memilih mengikuti perasaannya ketimbang logika mereka. Tak jarang, teman juga ikut jadi korban dengan dibikin geleng-geleng kepala. Saran dan masukan yang sudah dikasih teman sendiri pun diabaikan. Padahal, mereka cuma bermaksud bikin kamu cepat move on. Gak ada salahnya dong kalau sesekali kamu ikutin masukan mereka, kan demi kebaikanmu juga.
Baca Juga: Wajar Saja Anak Muda Usia 20-an Sering Galau, Ini Alasannya!
5. Gak mau ngegalau sendirian, setiap ketemu orang baru diajak curhat.
Curhat memang salah satu cara buat melampiaskan kegalauanmu, tapi bukan berarti kamu bisa mencurahkan cerita cintamu ke semua orang, apalagi kalau orang tersebut baru kenal sama kamu 10 menit yang lalu. Tentunya belum tentu semua orang bisa nyaman dengan curhatan pribadimu itu, terutama jika orang tersebut adalah seorang introvert. Kalau mau curhat ya ke sahabat terdekatmu saja yang sudah pasti lebih mengerti kamu.
6. Jejaring sosial pun ikutan menjadi target dan dimanfaatkan buat 'nyampah' status galau.
Yakin deh, pasti di antara kamu ada pernah ngegalau lewat Facebook, Path, atau jejaring sosial yang lain. Sebenarnya tidak ada salahnya sih, tapi kalau dilakukan terlalu sering lama-lama bisa mengganggu juga lho. Lagi pula, apa enaknya sih ngegalau di jejaring sosial? Yang ada, malah semua orang jadi tahu masalah pribadimu kan. Kalau mau curhat kenapa gak nulis diary aja?
7. Atau bahkan, malah jadi tempat buat mempermalukan mantan.
Memang beneran ada lho tipe orang yang tidak segan memaki-maki mantannya di jejaring sosial, apalagi kalau mantannya ketahuan melakukan kesalahan fatal sewaktu pacaran. Setiap orang memang punya cerita yang aneh-aneh tentang mantan. Tak jarang juga suka ada yang dibikin emosi oleh kelakuan mantan mereka. Tapi kalau rasa sakit hatimu itu dijadikan alasan untuk mempermalukan mantanmu di depan umum, wah, pikir-pikir lagi deh. Yang kamu lakukan itu juga gak kalah jahat lho dan bisa juga jadi tindakan pencemaran nama baik dan cyberbullying.
8. Mau curhat atau bikin talk show? Kok dibiarin jadi konsumsi publik?
Kita memang hidup di zaman teknologi yang memudahkan kita memperoleh informasi. Kemudahan ini juga yang sering dimanfaatkan orang-orang supaya eksis. Ya sah-sah saja kalau kepingin tenar, tapi kalau sampai mengumbar hal-hal bersifat pribadi sebaiknya mikir dua kali deh, karena bakal ada konsekuensinya juga. Ketika kamu membiarkan kisah pribadimu tersebar luas, kamu harus sadar bahwa tidak semua orang akan bereaksi seperti yang kamu harapkan. Bisa saja nanti kamu malah jadi target bulan-bulanan mereka yang menganggapnya sebagai hiburan. Kecuali kamu sudah siap dengan segala resikonya dan kamu yakin, ya lakukan saja. Tapi jangan protes ya kalau nanti kamu malah jadi bahan tertawaan orang-orang, yang nanggung risikonya kan kamu sendiri.
Perasaan senang, sedih, termasuk patah hati itu manusiawi sih. Semua orang juga bebas mengekspresikannya selama tidak merugikan orang lain. Tapi perlu diingat juga, kamu harus bisa pikir panjang ya sebelum melakukan sesuatu. Jangan sampai yang awalnya niat untuk berekspresi dan melampiaskan kesedihan malah jadi mempermalukan diri sendiri.
Baca Juga: Fenomena Selebgram, Apakah Mereka Layak Diidolakan?
Percaya Deh, 8 Tingkah Orang Galau Ini Nyebelin Pakai BANGET!
read more
0 komentar:
Posting Komentar